Bogor Selasa, 20 Juli 2021, Departemen Agama (Depag) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi (STTIF) Bogor telah selesai melaksanakan kegiatan Qurban yang berlokasi di Masjid Al-Furqon, Jl. KH. Abdul Hamid, Kp. Dukuh RT 03/RW 01, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Kegiatan tahunan oleh Depag BEM STTIF ini menjadi agenda rutin yang dilaksanan setiap tahunnya. Penentuan lokasi Qurban berdasarkan survei lokasi dengan beberapa aspek lingkungan, sosial dan lokasi. Selain itu juga dilihat dari kondisi yang berqurban di daerah tersebut.
Kegiatan Qurban ini juga menjadi salah satu program kerja dari Depag BEM STTIF Bogor, alokasi dana yang digunakan bersumber dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahun 2021 serta panitia membuka donasi kepada sivitas akademik atau umum yang ingin ikut berdonasi di kegiatan Qurban STTIF Bogor. Hasil donasi dan RAB STTIF Bogor panitia membeli sebanyak dua ekor kambing yang dikurbankan di Masjid Al-Furqon, Jl. KH. Abdul Hamid, Kp. Dukuh RT 03/RW 01, Kecamatan Cibungbulang, Bogor.
Depag BEM bekerjasama dengan warga Kp. Dukuh RT 03/RW 01, Kecamatan Cibungbulang, Bogor dalam menyelenggarakan kegiatan qurban. Warga dengan antusias ikut bergabung dalam acara qurban yang dilaksanakan oleh Depag BEM STTIF Bogor. Ketua RT 03, bapak yayan, mengucapkan terima kasih kepada STTIF Bogor. Sebab telah menyerahkan hewan kurbannya untuk warga di Kp dukuh. “Alhamdulillah, terima kasih pada STTIF Bogor, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan sedekahnya, insya Allah sangat bermanfaat untuk warga di kampung dukuh,” ujar yayan.

Acara dapat berjalan dengan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Penyembelihan dimulai sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Siang harinya, daging-daging kurban yang sudah dipotong dimasukan kedalam plastik lalu dibagiakan ke warga sekitar kampung. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak orang.
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor (STTIF Bogor) berkerja sama dengan pengurus cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) kabupaten Bogor mengadakan Web Seminar dengan mengundang direktur PT. Biofarma Persero, Dr. apt. Rahman Roestan., MBA sebagai narasumber. Webinar tersebut mengusung judl Persiapan & Mitigasi Resiko Vaksinasi Covid-19. Webinar ini dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2020 melalui aplikasi zoom dan dihadiri oleh 300 orang.
Melalui webinar ini, Dr. apt. Rahman Roestan., MBA menjelaskan bagaimana vaksin covid-19 tidak mencegah seseorang terinfeksi oleh virus covid-19, namun jika sudah terinfeksi akan meringankan gejala yang dialami dan mencegah terjadinya komplikasi. Besar harapan jika pemberian vaksin covid-19 ini dapat menekan kasus masyarakat yang terinfeksi virus covid-19. Tentunya dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Vaksin covid-19 terus diupayakan berkembang secepat mungkin dengan melalui serangkaian uji klinis yang ketat untuk membuktikan kesesuaiannya dengan standar internasional dalam hal keamanan dan efektivitas vaksin sehingga vaksin covid-19 yang beredar sudah dijamin aman dan efektif untuk melindungi penerimanya terhadap kemungkinan sakit berat yang ditimbulkan oleh virus covid-19. Vaksin merupakan agen penyakit yang dilemahkan. Dengan masuknya vaksin, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk melawan agen penyakit sehingga saat virus masuk kedalam tubuh sistem kekebalan tersebut dapat mengenali penyakit yang ditimbulkan virus dan melawannya.
Dr. apt. Rahman Roestan., MBA juga menerangkan bahwa vaksinasi covid-19 dapat menimbulkan efek samping. Efek samping merupakan reaksi yang ditimbulkan karena tubuh belum mengenali penyakit yang disebabkan oleh virus. Efek samping ringan yang biasanya timbul adalah bengkak pada area suntik, demam, mengantuk dapat diatasi dengan mengompres bagian bengkak dengan air hangat, beristirahat atau meminum parasetamol. Namun, efek samping yang dapat membahayakan adalah reaksi alergi, yang dapat menimbulkan gejala berupa muntah, sesak napas, hingga pingsan. Jika terjadi efek reaksi alergi tersebut maka harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Dengan adanya webinar mengenai vaksinasi covid-19 ini diharapkan para peserta dapat menjadi lebih yakin untuk menerima vaksin covid-19 dan lebih sadar pentingnya vaksinasi agar pandemi covid-19 ini cepat berakhir
STTIF Bogor menggelar Kuliah Umum yang berjudul Perkembangan Penelitian Pangan Fungsional Pada Bidang Kesehatan. Kuliah Umum ini menghadirkan narasumber seorang ahli pangan dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yaitu Prof. Dr. Ir. Tatik Khusniati, M.App. Sc. Kegiatan yang terbuka bagi sivitas akademika STTIF Bogor tersebut diselenggarakan pada Rabu, 18 Desember 2019 di gedung Aula D3 STTIF Bogor.
Pada kuliah umum tersebut Prof. Dr. Ir. Tatik Khusniati, M.App. Sc menjelaskan tentang peranan pangan fungsional pada bidang kesehatan. Pangan fungsional yang dimaksud adalah pangan yang memiliki kandungan prebiotik tertentu, menjadi bagian dari makanan sehari-hari dan memiliki fungsi tertentu saat dikonsumsi. Dari bidang kesehatan, pangan fungsional ini bersifat membantu, menjaga, mengembangkan namun tidak mengobati, mencegah atau mendiagnosa suatu penyakit. Melalui pengembangan dan penelitian yang dilakukan diharapkan pangan fungsional ini tidak hanya memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi dapat menjadi bahan pangan alternatif bagi penderita penyakit tertentu.

Pembantu Ketua I Bidang Akademik yaitu bapak Dr. Achmad Fauzi Isa, M.Sc yang turut hadir pada acara kuliah umum tersebut menyampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dijalin STTIF dan LIPI dalam bidang penelitian. Harapannya, dari kerjasama yang dijalin dengan LIPI dapat meningkatkan penelitian publikasi dan penelitian pangan fungsional.

Inkubator Bisnis-Teknologi (IBT) menjadi sebuah kebutuhan yang strategis bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan mata kuliah Kewirausahaan. Hal ini dikarenakan arah dari learning outcome pada matakuliah ini, bukan hanya agar terbentuk perilaku dan karakter wirausaha pada diri mahasiswa, akan tetapi lebih jauh lagi adalah terlahir wirausahawan muda yang dapat menggerakkan perekonomian bangsa. Sebagaimana diyakini, wirausahawan (entrepreneur) memiliki peran strategis dalam kemajuan suatu bangsa.
Sebagaimana perguruan tinggi lain di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menyelenggarakan matakuliah Kewirausahaan, tantangan yang dihadapi oleh STTIF adalah menyediakan sebuah fasilitas yang dapat membantu melahirkan wirausahawan yang tidak hanya memahami teori dan konsep bisnis serta berhasil menghasilkan konsep produk, akan tetapi juga menfasilitasi dan mendampingi pendirian usaha yang dirintis oleh mahasiswa. Oleh karenanya, STTIF Bogor mendirikan Pusat Inkubator Bisnis Farmasi dan Kewirausahaan (INFUSA) pada Oktober 2018 berdasarkan SK Ketua No. 1188/Ket.STTIF/SK/XI/2018. Tujuan pendirian INFUSA ini adalah membantu LPPM untuk mengembangkan hasil-hasil penelitian di STTIF Bogor menjadi produk-produk yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat sebagai salah satu penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. INFUSA diketuai oleh apt. Muhammad Afqary, MM.
Lembaga Penjamin Mutu (LPM) STTIF Bogor telah mengadakan kegiatan Sosialisasi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat struktural, perwakilan dosen tetap, dan tenaga kependidikan di lingkungan STTIF Bogor. Sosialisasi berlangsung di Ruang Kuliah 1 Gedung S1 STTIF, Jalan Kumbang No. 23 Bogor. Kegiatan sosialisasi ini telah berlangsung pada hari Senin, 27 Agustus 2018, dari pukul 08.00-12.00 WIB.
Fokus utama cakupan yang akan dilakukan dalam Standar SPMI STTIF Bogor adalah pemenuhan standar minimal dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk Perguruan Tinggi sebagai kegiatan standar tridharma perguruan tinggi yaitu Standar Pembelajaran, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada masyarakat, serta standar lainnya yang selama ini sudah ada di STTIF Bogor. Standar lainnya ini ada pada aspek proses pendidikan dan aspek lain yang mendukung aspek pendidikan, seperti aspek kesejahteraan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta aspek kerjasama dengan pihak luar baik lokal maupun nasional.
Tujuan diadakan sosialisasi ini agar semua bagian/lembaga/unit yang ada di lingkungan STTIF Bogor memahami adanya Standar SPMI yang akan menjadi tolok ukur dan mendorong sivitas akademik STTIF Bogor yang secara berkelanjutan untuk memenuhi Standar SPMI sesuai harapan pemangku kepentingan.
Sosialisasi disampaikan oleh bapak Herson Cahaya Himawan, M.Si selaku Ketua LPM dan bapak Nanang Hermawan, S.T., M.K.M, selaku Wakil Ketua LPM. Acara dipandu oleh ibu Eem Masaenah, S.Si., Apt sebagai moderator serta dibantu Catur Ramadhanti, S.Kom dan Rahmawati, S.Kom sebagai tim dari LPM.